by Admin 
Pengkaderan GENIUS IV di Desa Tana Karaeng.
IMMNews Faperta, MAKASSAR – Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Fakultas Pertanian (PIKOM IMM FAPERTA) kembali menyelenggarakan pengkaderan GENIUS IV di Desa Tana Karaeng. Kegiatan yang berlangsung selama lima hari empat malam, mulai Rabu hingga Minggu, 6-10 Februari 2019, ini menjadi ajang pembentukan kader militan yang berorientasi pada pengembangan riset dan literasi.
Mencetak Kader Militan Berjiwa Literasi
Program pengkaderan yang digagas oleh Bidang Riset, Pengembangan, dan Keilmuan (RPK) PIKOM IMM FAPERTA ini diikuti oleh 20 peserta yang telah melalui seleksi ketat dalam tes Genius. Di akhir kegiatan, Supriadi terpilih sebagai Panglima Genius IV, menandai komitmennya dalam memimpin serta mengawal kader-kader literasi di lingkungan IMM Fakultas Pertanian.
Andi Surindah, selaku Sekretaris Bidang RPK PIKOM IMM FAPERTA, mengibaratkan kepemimpinan dalam GENIUS IV layaknya struktur dalam militer.
“Seorang tentara hanya memiliki satu komandan, yang harapannya adalah one action, one command. Begitu pula dalam pengkaderan ini, para peserta dilatih untuk memiliki loyalitas dan disiplin tinggi dalam berorganisasi,” ungkapnya.
GENIUS sebagai Investasi Jangka Panjang untuk IMM
Ketua Umum PIKOM IMM FAPERTA, Rahmat Ariandi, menegaskan bahwa program GENIUS IV bukan hanya sekadar kegiatan pengkaderan, tetapi memiliki orientasi jangka panjang dalam mencetak generasi penerus IMM yang berintegritas dan siap menjadi pemimpin masa depan.
“Tujuan dari GENIUS IV ini adalah untuk melahirkan kader yang militan dan cinta literasi. Namun lebih dari itu, GENIUS tidak hanya serangkaian kegiatan, melainkan ada orientasi jangka panjang yang ingin dicapai oleh komisariat. Salah satunya adalah mencetak kader-kader yang mampu menjadi pemimpin IMM dan lembaga di Fakultas Pertanian dalam 1-2 tahun ke depan,” jelasnya.
Dengan semangat literasi dan militansi yang ditanamkan dalam pengkaderan ini, PIKOM IMM FAPERTA berharap bahwa kader-kader yang lahir dari program GENIUS akan menjadi motor penggerak perubahan, baik di lingkungan kampus maupun di masyarakat luas.
